Label

Minggu, 25 September 2016

Ajang Pembuktian Siapa Manager Terbaik

Premier League musim ini terasa istimewa, semua orang pecinta sepak bola pasti sepakat dengan itu. Hal ini ditandai dengan hadirnya manager - manager terbaik saat ini. Mereka adalah Jose Mourinho, Pep Guardiola dan Antonio Conte. Ditambah manager - manager top yang sudah ada lebih dahulu macam Arsene Wenger, Mauricio Pochetino, Claudio Ranieri dan Jurgen Klopp.




Apakah mereka bisa dijadikan garansi untuk Premier League musim ini jadi lebih menarik dari musim sebelumnya ? mungkin, dan kita berharap itu terjadi. Banyak yang menebak hasil akhir musim alias juara BPL musim ini adalah salah satu dari mereka bertujuh.

Pekan pertama berlangsung di tanggal 13 agustus 2016, tidak semua manager top diatas meraih hasil maksimal bahkan Arsene Wenger dan Jurgen Klopp sudah harus bertemu. Hasilnya sangat ketat, hujan gol terjadi di Emirates Stadion, skor akhirnya adalah 3 - 4 untuk Jurgen Klopp. Bukan hanya Arsene Wenger yang sial di pekan pertama, Claudio Ranieri dengan skuat yang relatif sama dengan musim lalu juga kesulitan, Dia kalah 2 - 1 dari Mike Phelan. Di Godisson Park Mauricio Pochetino dipaksa bermain imbang oleh Ronald Koeman. Sementara itu Jose Mourinho, Pep Guardiola dan Antonio Conte masing - masing berhasil melewati pertandingan pertamanya dengan selamat.

Di pertandingan ke-dua, dari manager yang saya sebutkan diatas hanya  Pep Guardiola, Jose Mourinho, Antonio Conte dan Pochetino yang berhasil memetik point penuh. Sementara Arsene Wenger dan  Claudio Ranieri hanya mampu meraih satu point. Yang mengejutkan adalah kekalahan di laga - laga awal dialami oleh Jurgen Klopp, apalagi Dia kalah dari Sean Dyche.

Di pekan ke-tiga langkah Jurgen Klopp sedikit meningkat lagi, Mauricio Pochetino berhasil menahannya. Sementara Manager yang lain berhasil meramu racikannya secara maksimal sehingga hasilnyapun bisa maksimal. Termasuk Claudio Ranieri yang mampu mempecundangi Francesco Guidolin dengan skor 2 - 1.

Pekan ke-empat terjadi big match derbi klasik antara Jose Mourinho versus Pep Guardiola, ini adalah pertemuan kesekian kalinya buat mereka. Bumbu - bumbu pertarungan klasik antara keduanya sudah ramai dibicarakan orang sebelumnya, mana yang lebih hebat antara si merah atau si biru, siapa penguasa Manchester sesungguhnya. Hasilnya Pep Guardiola masih meneruskan dominasinya terhadap Jose Mourinho, skor 1 - 2 terjadi di Old Trafford. Sementara itu Jurgen Klopp berhasil menemukan jalur kemenangannya lagi, Dia berhasil unggul dengan skor cukup meyakinkan 4 - 1 atas juara bertahan yang dibesut Claudio Ranieri. Di tempat lain Antonio Conte berhasil ditahan imbang oleh kompatriotnya Francesco Guidolin 2 - 2 di  Stadion Liberty. Di tempat terpisah Arsene Wenger dan Mauricio Pochetino masing - masing berhasil mencetak 3 angka.

Memasuki pekan ke-lima sepertinya hasil negatif masih berpihak ke Jose Mourinho, setelah kalah lagi dari Pep Guardiola, di ajang Europa League "The Spesial One" juga kalah dari Giovanni Van Bronckhorst. Dengan dua kali kekalahan beruntun tersbut Jose Mourinho berharap timnya kali ini meraih hasil positif, namun yang terjadi malah sebaliknya Dia dipaksa menyerah 3 - 1 oleh Walter Mazzarri. Periode buruk yang harus segera diantisipasi oleh Mou. Tidak hanya Jose Mourinho yang jeblok minggu ini ada juga Antonio Conte yang kalah dalam mengatur strategi oleh Jurgen Klopp, hasilnya Klopp menang 1 - 2 atas Conte di Stamford Bridge. Dalam minggu ini Pep Guardiola,  Arsene Wenger, Mauricio Pochetino dan Claudio Ranieri berhasil meraih kemenangan.

Kemaren BPL menyelesaikan pekan ke-enamnya. Kali ini Jose Mourinho berhasil melakukan ramuan yang lebih jitu, Mou berhasil keluar dari periode buruknya. Claudio Ranieri yang menjadi korban Mou minggu ini dengan kekalahan yang cukup meyakinkan 4 - 1. Di Emirates Stadion terjadi big match alias derby London antara Arsene Wenger melawan Antonio Conte, dalam duel tersebut menunjukkan begitu seperiornya Wenger atas Conte. Setelah pertandingan Conte sempat memberikan kritik terhadap timnya sendiri dengan menyebut bahwa timnya adalah tim yang superior hanya di atas kertas. Dua kali beruntun Conte sudah kalah oleh yang disebut - sebut orang sangiannya dalam merebut juara BPL yaitu Jurgen Klopp dan Arsene Wenger.

Sementara itu tiga manager lainnya dari tujuh yang sebut diatas dalam pekan ke-enam berhasil mengambil angka penuh. Pep Guardiola berhasil membekuk Francesco Guidolin, Mauricio Pochetino berhasil kalahkan Aitor Karanka dan Jurgen Klopp berhasil melumat Mike Phelan.  

Hanya Pep Guardiola yang sampai minggu ini masih kokoh dengan raihan maksimal. Strategi pressing ketat dan penguasaan bola tinggi yang dimiliki Guardiola sampai saat ini masih yang terbaik di BPL.

Berikut adalah tabel BPL sampai pekan ke-enam (hanya untuk tim - tim diatas)


Patut ditunggu pekan - pekan selanjutnya di BPL, saya yakin masih akan banyak pertandingan - pertandingan yang menyuguhkan tontonan menarik. Patut ditunggu juga siapa MANAGER terbaik di BPL atau bahkan di dunia.

salam

        


Selasa, 13 September 2016

Imam Mahdi Pasti Datang

Sebagai muslimin, saya sangat yakin akan kehadiran Imam Mahdi nanti di akhir jaman. Banyak sekali referensi yang bisa kita dapat mengenai hal tersebut. Saya akan bahas sedikit mengenai salah satu buku yang meramal tentang kedatangan Imam Mahdi.

Sekitar 9 tahun yang lalu saya membeli sebuah buku berjudul " Ramalan paling Mengguncangkan Abad Ini, Oktober 2015 Imam Mahdi akan Datang" tulisan Jaber Bolushi, 2006. Buku dengan judul aslinya adalah "Dzuhur al-Mahdi 'am 2015 Nubu'ah Qur'aniyah" telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh Papyrus Publishing.



Dalam menentukan kedatangan Imam Mahdi, Bolushi melakukan penelitian secara mendalam. Bolushi menggunakan metode al-jumal al-taglidi dan al-jumal al-shaqhir, yaitu sebuah mekanisme hitung-hitungan yang berkembang dalam tradisi bahasa Arab tentang bagaimana menyingkap angka yang tersembunyi di balik huruf dan kalimat.

Bolushi banyak mengungkap "Rahasia Angka" dalam ayat-ayat Al-Qur'an, terutama ayat-ayat yang menginformasikan tentang kedatangan Imam Mahdi. Sangat jarang atau bahkan tidak ada ilmuwan muslim yang berani menentukan tanggal pasti kedatangan Imam Mahdi. Dengan ilmu yang dimilikinya, Bolushi hanya berani menentukan bulan dan tahun kedatangan Imam Mahdi saja.

Dalam buku tersebut Bolushi tidak hanya membahas sampai pada kedatangan Imam Mahdi tapi juga tahun-tahun setelah itu. Seperti yang diramalkannya soal terjadinya eksodus Bangsa Yahudi ke Palestina pada tahun 2019, 2020 sampai 2021 sampai dengan bekakhirnya bangsa Israel di bumi Palestina pada tahun 2022. Bahkan menurut perihtungan Bolushi, Nabi isa akan turun lagi ke bumi pada tahun 2018. Selain itu juga kejadian - kejadian masa lalu yang apabila dihitung menggunakan perhitungan Bolushi hasilnya bisa tepat.

Setelah saya membaca buku tersebut sampai dengan bulan oktober 2015, itulah saat-saat saya menunggu kebenaran akan ramalan Bolushi. Hingga akhirnya waktu yang diramalkan tiba, perhitungan Bolushi tidak terjadi, entah benar tidak terjadi atau sebenarnya terjadi tapi saya yang kurang memahaminya.

Ada dua hal sebenarnya yang saya rasakan mengenai Imam Mahdi, yang pertama tentu saya sangat merindukan pemimpin Islam yang adil dan akan membawa umat Islam seluruh dunia bersatu dan akan mengulangi masa kejayaannya. Yang kedua apabila Imam Mahdi turun maka bisa dipastikan Dajjal sudah ada di dunia dan kita diminta oleh Nabi Muhammad SAW untuk pergi menjauhinya. Betapa mengerikan godaan Dajjal saat itu, disamping itu apabila Imam Mahdi turun maka akhir jaman atau kiamat sudah sangat dekat. Apakah saya yang masih menjalani rutinitas harian dengan dosa siap menghadapi akhir jaman ? jawabannya pasti tidak siap.

Apa yang dilakukan Bolushi dengan ilmunya soal kedatangan Imam Mahdi patut kita apresiasi, meskipun tidak wajib kita yakini mengenai waktunya. Ini sebuah bentuk keimanan seorang muslim yang dituangkan dalam sebuah buku, meskipun sampai detik ini ramalan - ramalan Bolushi belum terbukti.

Sebelum menulis buku diatas Jaber Bolushi berdoa kepada Allah untuk tidak memisahkannya dengan keluarga Nabi SAW dan meminta untuk diijinkan menjadi salah satu pembantu Imam Mahdi.

Semoga dengan membaca buku diatas keimanan kita semakin bertambah. Kepastian hanya milik Allah, manusia tidak ada yang tahu kapan waktu itu datang. Persiapkan diri kita semua terutama saya dengan senantiasa berbuat kebaikan sampai waktunya tiba.

Semoga kita semua dimasukkan dalam golongan yang beruntung, aamiin.

salam