Label

Senin, 09 November 2015

Bispro Proyek Jaringan Akses PT. Dio Pratama

Sebelumnya pernah saya tulis perihal bispro pekerjaan FTTH dari Telkom, nah sekarang saya akan share soal bisnis proses pekerjaan jaringan akses di PT. Dio Pratama, hal ini tidak hanya terkait dengan satu customer tapi berlaku untuk semua customer yang bergerak dalam bidang tersebut. PT. Dio Pratama adalah tempat saya saat ini untuk mencari rejeki.

Seperti yang saya pernah sampaikan bahwa core bisnis PT. Dio Pratama adalah kontraktor telekomunikasi. Tapi ke depannya saya bermimpi PT. Dio Pratama bisa melakukan expansi ke bisnis yang lain, tentu basic-nya masih kontraktor. Alhamdullilah sekarang PT. Dio Pratama sudah memiliki sertifikat CIQS yang mana sertifikat tersebut merupakan standart sistem mutu jaringan akses telekomunikasi dan syarat mutlak untuk mendapatkan pekerjaan jaringan akses. Dalam CIQS PT. Dio Pratama diharuskan membuat bisnis proses untuk pekerjaan jaringan akses dan berikut adalah bisnis proses tersebut :



Berikut adalah uraian singkat mengenai bispro tersebut :

  1. PT. Dio Pratama menerima SPPH (Surat Permintaan Penawaran Harga) dari Customer yang ditujukan ke Direktur Utama.
  2. Direktur Utama menugaskan kepada Direktur Operasional agar melakukan koordinasi dengan Project Manager terkait untuk menyusun SPH berikut persyaratan teknis dan administrasi yang diminta oleh Customer.
  3. Direktur Operasional menugaskan kepada Project Manager untuk menyusun anggaran proyek berikut kebutuhan material, biaya dan jumlah tenaga yang diperlukan untuk menangani proyek. Project Manager melakukan koordinasi dengan Finance untuk tugas tersebut.
  4. Setelah SPH jadi dan disetujui oleh Direktur Operasional, SPH ditandatangani oleh Direktur Utama dan dikirim ke Customer.
  5. Jika PT. Dio Pratama kalah dalam tender, maka dokumen disimpan sebagai bahan evaluasi saat dilakukan RTM.
  6. Jika PT. Dio Pratama memenangkan tender, maka langkah selanjutnya adalah melakukan persiapan - persiapan.
  7. Direktur Operasional menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan persiapan dan melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.
  8. Project Manager dan atau Supervisor melakukan koordinasi dengan bagian Logistic untuk menginventarisir kebutuhan material dan sarana kerja yang dibutuhkan.
  9. Jika persediaan material di gudang mencukupi, maka pekerjaan dapat dilaksanakan.
  10. Jika persediaan material di gudang tidak ada atau tidak mencukupi, maka Finance atas dasar data dari Logistic meminta persetujuan Direktur Operasional dan Direktur Utama untuk malakukan pengadaan material yang dibutuhkan.
  11. Atas dasar persetujuan Direktur Operasional dan Direktur Utama, Finance melakukan pembelian terhadap material yang dibutuhkan.
  12. Setelah material diterima dari Supplier/ Distributor/Pabrikan dan sebelum disimpan di gudang harus dilakukan pemerikasnaan terlebih dahulu. Pemerikasaan yang dilakukan meliputi fisik, jumlah barang dan spesifikasi sesuai pesanan.
  13. Jika material yang diterima tidak memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh Customer, maka material tersebut harus dikembalikan dan minta diganti dengan yang baru.
  14. Jika material yang diterima sudah memenuhi standart, maka barang tersebut disimpan dalam gudang sesuai dengan prosedur mutu tentang penanganan, penyimpanan, pengemasan dan perlindungan material.
  15. Setelah material diterima maka Direktur Utama melakukan dropping dana kepada Finance.
  16. Selanjutnya Admin melakukan pembayaran sesuai tagihan yang diminta oleh Supplier/ Distributor/Pabrikan.
  17. Untuk memulai pekerjaan, Supervisor secara bertahap membuat bon permintaan material atau sarana kerja sesuai keperluan kepada Logistic.
  18. Project manager selaku penanggung jawab lapangan melaksanakan pekerjaan dan secara berkala melaporkan kegiatan kepada Direktur Operasional.
  19. Setelah pekerjaan selesai, Project Manager melaporkan ke Direktur Operasional untuk mengajukan permohonan Uji Terima pekerjaan kepada Customer.
  20. Jika hasil Uji Terima ternyata masih terdapat pending item, maka pekerjaan harus segera diperbaiki sesuai dengan spesifikasi.
  21. Setelaj Uji Terima selesai dan dapat diterima 100%, maka selanjutnya PT. Dio Pratama yang diwakili Direktur Operasional mananda tangani Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang dibuat oleh Customer sebagai dasar penagihan.
  22. PT. Dio Pratama yang diwakili oleh Direktur Utama mengajukan penagihan kepada Customer.
  23. Customer malakukan pembayaran sesuai dengan perjanjian yang tertuang dalam kontrak.
Untuk melengkapi bispro diatas, berikut adalah struktur organisasi PT. Dio Pratama :


Demikian sedikit yang bisa saya share perihal bispro pekerjaan jaringan akses, semoga kedepan bisa share lebih detail lagi. Apabila ada tambahan, masukan atau koreksi dengan senang hati saya terima karena memang tulisan tersebut masih banyak kekurangannya.

salam  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar