Label

Senin, 15 Februari 2016

Pengalaman di Sativa Hotel

Dan hari Sabtu aku ke hotel, sampai ke hotel jam 02.00. Sampai nyampe di kamar kita main - main, foto - foto, genjal - genjal, telvon nenek. Jam 03.00 kita sholat ashar dulu terus kita berenang bareng dengan teman - teman lainnya. Aku sangat senang tidur di Sativa hotel. Terus aku masuk kamar, kita mandi berempat sampai - sampai aku gak mau berhenti, aku mau mandi terus, kalau aku sudah bosan baru sudah.

Terus habis mandi aku bikin teh, habis bikin teh aku sholat dan kita makan malam di kamar 105, disana aku makan nasi goreng, aku makan sama Kak Via. Trus masuk kamar kita tidur sampai jam 01.00, aku pulang ke rumah sebentar soalnya adik aku sakit cuma ngambil obat doang, habis minum obat kita ke hotel lagi. Pas habis adzan aku sholat, abis sholat tidur sampai jam 06.00. Pagi aku dibangunin Papa, habis dibangunin Papa aku pipis, cuci muka, sikat gigi, habis itu aku ganti baju, habis ganti baju kita jalan - jalan sama orang - orang. Habis itu kita makan pagi di kamar 105, habis gitu aku berenang sampai jam 10.00 terus Mama foto - foto sama Papa terus kita pulang.

Tulisan by Nayra Jasmine Azzahra, 6th years old.

Hehehe, ternyata Kakak berani nulis juga ya. Terus dikembangkan ya Kak, rajin nulis apapun yang bisa ditulis. Kita sama - sama belajar menulis ya Kak. Muach.

Original : Tulisan Kakak di bukunya, trus saya tuangkan di blog, terus nulis ya Kak !

Jadi ceritanya kemaren Sabtu tanggal 13 - 14 Februari 2016 ada acara outing kantor KSO di Sativa Hotel Pacet. Kalau Hotel Sativa Pacet sudah lama tahunya tapi masuk dan stay di sana baru kemaren itu. Kalau gak ada acara outing mungkin kita gak akan kesana, hehehe karena memang aku dan keluarga lebih senang ke Malang atau Batu kalau liburan.

Hotel Sativa yang kita jadikan tempat outing kemaren sebenarnya nuansanya lebih seperti resort dengan view pegunungan dan alam pedesaaan yang asri. Tempatnya cukup luas, kamar hotelnya ada yang berbentuk cottage dan ada juga room seperti layaknya hotel. Mereka juga menyediakan kamar atau room dengan konsep barak, jadi satu kamar bisa diisi banyak orang, karena memang itu disediakan untuk tamu yang ingin mengadakan outbond di sana.

Fasilitas yang disediakan cukup lengkap, apabila ingin berenang mereka menyediakan 2 pilihan, kalau mau tennis lapangan juga tersedia, jogging track juga ada. Konsep yang mereka tawarkan adalah natural dengan design room, nama dan landscape layaknya Keraton Kerajaan Majapahit. Banyak kita temui disana bangunan - bangunan Joglo ala pendopo Kerajaan Majapahit.

Hotel dengan motto "The Village of Enchantment" tersebut terletak di Jl. Raya Pacet Km. 3 Mojokerto. Untuk rate yang mereka tawarkan kurang tahu karena saya bukan panitia outing, silahkan cek di web-nya mereka.

So, itulah tempat yang bisa dijadikan alternatif pilihan untuk outing atau gathering bersama keluarga atau rekan kantor.

salam



















Selasa, 09 Februari 2016

Ayam Bakar Wong Solo

Sudah lama gak makan di "Wong Solo" yang ada di Jl. Walikota Mustajab No. 19 Surabaya. Kemaren kebetulan pas lewat sana, pas waktunya makan siang dan pas lapar juga jadi langsung deh parkir disana. Di "Wong Solo" yang bikin saya suka adalah sambalnya yang rasanya sedap dan puedess pooool, mantap abis. Menu utama mereka adalah yang berbahan ayam, ada bakar dan juga goreng.

Seperti biasanya di warung yang sudah buka cabang di banyak kota tersebut selalu rame pengunjung, para karyawannya tidak hanya sibuk melayani para penikmat kuliner yang makan di tempat tapi juga sibuk menyiapkan pesanan orang, bahkan sepertinya lebih banyak pesanannya daripada yang makan ditempat.

Karena menu utama adalah ayam maka kemaren saya pesan ayam goreng ditambah balado pete, emmmmhhh mantap abis, selain itu juga pesan cumi goreng tepung buat istriku, minumnya saya cobain es tape ketan ireng. Ayam gorengnya saya pilih yang ayam kampung. Rasanya jangan ditanya ! daging ayamnya empuk dan bumbunya pas, satu porsi tersebut selain ayam juga ada tambahannya yaitu tahu goreng, terong goreng dan ada juga bihun gorengnya. Ukuran porsinya cukup, pas buat size perutku, tapi karena ayamnya enak dan sambalnya mantap jadi gak terasa kemaren nasinya nambah lagi, hehehe. Apalagi ada balado pete jadi tambah lahap makannya. Cumi goreng tepungnya juga enak rasanya, kemaren sempet cicipin beberapa potong.

Menggoda : Penampakan balado pete

Maknyus : Satu porsi ayam goreng penyet, pilihan ayamnya ada ayam potong dan ayam kampung

Renyah : Penampakan cumi goreng tepung

Bagi yang belum pernah mencoba "Wong Solo" sangat direkomendasikan untuk mencobanya.

salam  

  

Senin, 08 Februari 2016

Asyiknya nonton di CGV*blitz Marvell City

Mungkin hanya di Jakarta ya, para penikmat film yang bisa mempunyai banyak pilihan biskop mana yang dipilih saat ingin nonton. Yang saya tahu di Jakarta ada Cineplex 21 Group, CGV*blitz dan Cinemaxx, mungkin juga ada tang lain. Yang terbesar tentu adalah Cineplex 21 Group yang sudah tersebar di seluruh kota di Indonesia, total ada 823 layar yang tersebar di 35 kota. Cineplex 21 Group mempunyai beberapa merk yaitu Cinema 21, Cinema XXI & The Premiere serta ada juga IMAX. Untuk Cinema 21 biasanya berdiri sendiri dan Cinema XXI biasanya jadi satu dengan The Premiere atau IMAX.

Berbeda : Lobby yang menyambut kita masuk ke CGV*blitz, tanpa sekuriti yang berjaga 
Kalau bicara Kota Surabaya, seperti yang saya bahas diatas mungkin hanya ada Cineplex 21 Group yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Baru akhir tahun 2015 tepatnya bulan Desember telah dibuka untuk pertama kalinya jaringan bioskop selain Ceneplex 21 Group yaitu CGV*blitz. Bioskop yang dulunya bernama Blitzmegaplex sebelum kerjasama dengan CGV tersebut bertempat di Marvell City dan itu menjadi satu-satunya di Surabaya bahkan Jawa Timur untuk saat ini. CGV adalah jaringan bioskop besar berbasis di Korea Selatan yang mempunyai lebih dari 1000 layar dan saat ini telah ekspansi ke beberapa negara salah satunya Indonesia.

Hari Sabtu kemaren setelah ngantar anak-anak ke rumah neneknya, saya dan istri memang punya rencana nonton "The Revenant" film terbaru Lenardo Dicaprio, anak-anak memang tiap hari sabtu nginap di rumah neneknya jadi tiap sabtu saya dan istri punya banyak waktu buat pacaran, hehehe. Awalnya kita pingin nonton di Cineplex XXI di Grand City seperti biasanya tapi karena sering dengar iklan CGV*blitz di radio akhirnya kita putuskan untuk ke Marvell City. Jujur kita penasaran waktu itu, seperti apa sih CGV*blitz. Awalnya kita berpikir tempatnya kurang lebih sama dengan Cineplex XXI, seperti kita semua tahu Cineplex XXI tempatnya berkesan eksklusif, dengan konsep yang minimalis modern, lantainya full dengan karpet yang empuk, dindingnya full dengan poster-poster film dan uniform para pegawainya terkesan formal dan eksklusif. 

Pertama masuk kita akan disambut sama sekuriti dengan pakaian safari yang meskipun berbadan tegap, tinggi dan besar tapi tetap ramah senyum, setelah itu kita membeli tiket akan dilayani wanita yang cantik dengan pakaian panjang warna hitam, pada saat akan masuk studio kita juga akan bertemu dengan wanita cantik berpakaian sama dengan yang melayani kita pas beli tiket tadi berdiri persis di depan pintu. Di dalam studio kita akan duduk di kursi empuk dengan model yang elegan.  

Tapi pengalaman nonton di Cineplex XXI itu tidak kita temui di CGV*blitz, semua berbeda total, konsep yang ditawarkan oleh CGV*blitz adalah lebih kasual dan natural. Jadi bioskop tidak hanya tempat nonton tapi juga bisa dibuat nongkrong dan berbagi. Begitu kita masuk ke CGV*blitz kita tidak disambut sama sekuriti tapi langsung bertemu dengan lobby yang disana berjajar meja bundar lengkap dengan kursi empat mengelilinginya, ada juga meja panjang dari kayu lengkap dengan kursi kayunya. Disekeliling meja-meja tersebut adalah popcorn zone, ticket box, service zone, self ticketing machine dan juga lounge yang berada diatas popcorn zone. Di lantainya tidak ada karpet cuma pasangan keramik (bukan keramik seperti di rumah-rumah, lebih mirip batu alam), dindingnya juga terlihat pasangan bata dan juga batu alam tanpa plesteran. Seragam yang dipakai karyawan disana sangat kasual tapi bagus dilihat. Ada yang mengatakan konsep yang diusung sama CGV*blitz adalah "Cultureplex". 

Natural : Tampak lobby dan self ticketing machine 








Studio yang kita coba kemaren adalah Sphere X, kalau dibandingakan dengan Cineplex 21 Group mungkin adalah IMAX. Studio layar lengkung yang disajikan sangat maksimal, sangat sulit untuk menilai mana yang lebih bagus antara Sphere X dengan IMAX, masing - masing punya kelebihan. Tidak kita temui penjaga tiket di depan pintu masuk studio, meraka melakukannya di lorong depan mau masuk ke studio. Di depan studio atau audi istilah CGV*blitz ada gambar layout seat dan row jadi kita tidak kebingungan lagi pas di dalam. Kursi yang tersedia terbuat dari kombinasi kayu dan spon yang dilapisi kulit. Sungguh pengalaman yang menarik. Jujur nanti bakal kesana lagi kalau ada film baru yang bagus.  


So buat yang hobby nonton di bioskop, sekarang di Surabaya kita bisa memilih. Kalau mau yang eksklusif dan elegan bisa ke Cineplex 21 Group, apabila pingin yang kasual dan natural bisa ke CGV*blitz. Masing - masing punya kelebihan dan kekurangan semua tergantung selera. Selamat menonton.

salam       

  

Senin, 01 Februari 2016

Bubur Ayam Bandung "Mang Dudung"

Saya yakin banyak orang yang suka sama bubur ayam, di Surabaya biasanya atau sering kita liat adalah penjual bubur ayam Jakarta, nah sekarang kita akan bahas bubur ayam Bandung Mang Dudung. Mungkin hanya ini satu - satunya penjual bubur ayam bandung di Surabaya. Bukanya jam 12 malam setiap hari kecuali hari libur, tempatnya di Jl. Kedungdoro (depan Bank Mega).

Soal rasa jangan tanya, guuuurrrriiihhhh abis. Secara rasa ada perbedaan dengan bubur ayam Jakarta, di bubur ayam Bandung ada telur ayam kampung mentah yang diceplokin di atas bubur yang panas pas mau disajikan, hhhhhmmmm mungkin itu yang bikin gurih, pakai telur apa gak itu tergantung selera sih tapi kalau gak pakai telur mentah itu kayaknya kurang mantap dech.

Porsinya memang tidak sebanyak bubur ayam Jakarta, jadi kalau ukuran perutku memang diperlukan satu setengah porsi, kalau dua porsi kebanyakan, hehehe. Satu porsi untuk yang menu spesial cuma 15k, itu sudah lengkap ada ayam, jeroan sama telur mentah. Hhhhmmmmm.

Kalau baru pertama kali kesana pasti heran liat pembeli yang antri sangat banyak seperti itu, belum buka saja para pembeli sudah pada nungguin di sana. Kebanyakan pembeli adalah anak muda, apa karena jam bukanya yang tengah malam ya ?

Kurangnya cuma satu sich mungkin karena tempatnya di pinggir jalan jadi kalau pas habis hujan maka tempatnya jadi becek.

Bagi yang sudah biasa makan bubur ayam Jakarta dan belum pernah makan bubur ayam Bandung maka wajib nyoba, biar bisa merasakan bubur ayam dengan taste yang berbeda.

So teman - teman yang pas di Surabaya dan lagi begadang bisa dicoba tuch bubur ayam Bandung Mang Dudung, lebih mantap kalau makan ditempatnya.  Dijamin akan ketagihan. Hehehehe.

salam

note : untuk fotonya entar aku share ya, coz kemaren hp-nya lowbat