Saya yakin semua orang tua pasti senang melihat si buah hati tumbuh semakin besar hingga waktunya sekolah datang. Kali ini saya akan cerita sedikit soal hari pertama sekolah anak saya yang ke-dua. Saya dan Istri senang dan tidak percaya melihat Si Adik sudah berumur 3,5 tahun dan waktunya masuk ke playgroup. Tanpa terasa Dia sudah mulai memakai seragam sekolah saat pagi hari. Ada perasaan yang bercampur di hati Istri saya, selain senang ternyata juga ada perasaan "tidak ikhlas" kalau Si Adik sekolah, itu berarti Si Adik sudah besar dan akan tambah besar sehingga tidak ada lagi jadi "mainan" kami di rumah. Hehehehe ada - ada saja Cinta.
Sebelum hari pertama tiba Saya dan Istri sering ngobrol soal bagaimana nanti kalau Si Adik pas ada di sekolah. Bukan kenapa - kenapa tapi lebih kepada pertanyaan atau kekhawatiran seperti :
"Beranikah Dia ?"
"Nanti dikelas Dia ngapain ya ?"
"Nanti pasti minta pulang !"
"Nanti pasti Mamanya suruh nungguin di kelas !"
"Mending nungguin, kalau gak mau masuk kelas ?"
Itu semua pertanyaan setelah sampai di sekolah. Belum pas pagi hari pada saat bangun, bisa dipastikan akan susah, pasti akan didahului merengek sampai nangis, hehehe.
"Apakah semua orang tua berpikiran sama dengan kami ya ?"
Tapi akhirnya pertanyaan - pertanyaan tadi bisa kami jawab dengan mudah, "Ya udah nanti kita jalani aja." kataku.
Proses menuju hari pertama sekolah Si Adik terlihat antusias karena Dia dapat seragam baru, sepatu baru, kaos kaki baru dan tas baru tentunya. Saat baru beli semua asesoris sekolah tersebut Si Aidk tak henti - hentinya memakainya. Dia terlihat senang dan gembira seperti tak sabar menunggu hari masuk sekolah tiba.
Akhirnya hari pertama sekolah tiba, saat bangun pagi sekitar jam 5 Si Adik tidak rewel, saya langsung mandiin Dia. Dia sempat ikut saya ngantar Kakaknya sekolah, karena jam sekolahnya berbeda jadi masih bisa ke sekolah Kakanya dulu. Setelah ngantar Kakaknya, Mamanya sudah siapin baju seragam untuk hari itu dan Dia langsung digantiin pakai seragam. Berangkat sekolah Si Adik diantar sama Mamanya.
Dan hari pertama Si Adik sekolah telah tiba, hehehe. Seperti kekhawatiran kami dari awal, pertanyaan - pertanyaan Saya dan Istri diatas hampir semua terjadi. Jadi begitu mau masuk sekolah para Guru sudah menunggu di pintu depan dan murid yang datang salim satu per satu, tapi tidak buat Si Adik, Dia tidak mau salim kerena malas, hahaha. "Adek kenapa gak salim Bu Guru ?" tanya Mamanya. "Malas." jawab Si Adik dengan tampang datar.
Setelah itu giliran masuk kelas, Mamanya ditarik suruh nemenin dan di dalam kelas Dia masih diam seribu bahasa, beda banget sama di rumah. Sehari itu Si Adik terlihat seperti tertekan, Dia masih perlu waktu untuk adaptasi dengan lingkungan baru. Mamanya dengan sabar menemaninya. Waktunya berdoa Dia asyik mainan mobil - mobilan yang dibawanya dari rumah.
Alhamdullillah, ternyata hal diatas tidak berlangsung lama. Di hari ke-empat sekolah Si Adik sepertinya sudah sedikit bisa mandiri, Mamanya sudah tidak menemani Dia di dalam kelas. Saat masuk sekolah Dia sudah mau salim dengan Bu Guru. Saat barispun Dia sudah bisa sendiri tanpa disuruh sama Mamanya. Saat di kelaspun Si Adek sudah tidak minta ditungguin, Mamanya sudah bisa santai nunggu di taman sekolah. Meskipun sosialisasi dengan teman sekelasnya masih kurang tapi Si Adik sudah menunjukkan progress yang membuat Saya dan Istri bersyukur. Insyallah Si Adek tidak terlalu lama kembali menemukan keceriaannya seperti saat ada di rumah, aamiin.
Di sisi lain buat orang tua hari itu adalah merupakan pengalaman tersendiri, orang tua bisa melihat berbagai tingkah laku anak - anak yang lucu - lucu. Mulai dari nangis, nempel ke Mamanya, ada yang ketiduran di kelas, ada yang marah - marah, ada yang cuek mainan sendiri dan masih banyak lagi.
Memang mendampingi anak kita pergi ke sekolah di hari pertama adalah hal yang sangat penting. Seperti yang disampaikan Bapak Anis Baswedan, bahwa beliau mengajurkan para orang tua untuk mengantar anakanya di hari pertama sekolah. Hal ini penting karena akan menimbulkan atau menambah rasa percaya pada diri anak kita. "Sekolah itu seperti maraton, prosesnya panjang. Sekolah bukan soal nilai saja, yang penting bagaimana anak mencintai belajar." kata Anis Baswedan.
Bagi kita para orang tua selalu mendoakan agar anak - anak kita kelak menjadi orang sukses baik di dunia terlebih di akhirat, aamiin.
Buat Si Kakak dan Si Adik semoga menjadi anak yang soleh dan solehah ya sayang, bermanfaat di dunia dan akhirat. Aamiin.
salam
Selasa, 26 Juli 2016
Senin, 25 Juli 2016
Cave Tubing di Gua Pindul Gunung Kidul
Selalu kami sempatkan untuk traveling apabila ada kesempatan ke luar kota untuk keperluan pekerjaan. Berlima kemaren kami ke Jogja, karena waktu yang terbatas jadinya kamipun hanya sempat mampir ke Gua Pindul yang ada di Kabupaten Gunung Kidul, sebelah timur Kota Jogja.
Sebenarnya banyak pilihan apabila waktu kami longgar, sempat kepikir untuk pergi melihat sunrise di Punthuk Setumbu yang berlatar Candi Borobudur tapi akhirnya hanya Gua Pindul yang bisa kami datangi.
Sampai di lokasi sekitar jam 10 pagi, perjalanan dari Jogja ditempuh sekitar 1 sampai 1,5 jam. Jalan dari Jogja menuju lokasi cukup bagus, tidak terdapat lubang - lubang besar yang mengganggu. Karena hari itu adalah hari Jum'at maka kamipun menunggu sholat Jum'at dahulu sebelum tubing.
Banyak sekretariat atau operator yang ada di sana, mereka selalu berebut tamu yang datang dengan para lokal marketing standby di pinggir - pinggir jalan di sepanjang jalan menuju ke Gua Pindul. Retribusi masuk lokasi dikenakan 10k per orang. Cukup murah.
Di lokasi Gua Pindul ternyata ada beberapa pilihan tempat, selain gua pindul sendiri ada juga Gua Gelatik, Rafting Oyo dan Gua Baru, lokasi dari masing - masing tempat berdekatan. Disana juga banyak kami temui mobil - mobil offroad, berarti disana juga ada wisata untuk itu. Kemaren kami cuma mencoba paket Gua Pindul saja karena keterbatasan waktu, paket cave tubing disana kami dikenai 35k per orang. Mereka juga menawarkan paket lengkap dengan biaya 180k/orang.
Alam disana cukup indah dan baru buat saya, dimana kita bisa exploring gua yang dibawahnya dipenuhi dengan sumber air dengan menggunakan ban bekas yang sedikit dimodifikasi. Waktu tempuhnya sekitar 45 menit dari jarak antara start sampai finish yaitu 350 meter.
Satu yang kami sesalkan adalah kamar mandi harusnya menjadi fasilitas buat kami atau tamu yang datang tapi disana kami dikenakan tarif, meskipun murah hanya sekitar 3000 rupiah per orang. Di tempat wisata yang lain kalau kita bandingkan dengan tempat yang serupa, rafting misalnya, maka kamar mandi & toilet menjadi fasilitas para tamu yang datang. Kami tidak tahu apakah hanya sekretariat atau operator yang ini saja atau juga terjadi di sekretariat atau operator yang lain.
Secara keseluruhan pelayanan mereka cukup bagus, penjelasan mereka selama menjadi pemandu juga cukup lugas. Keaslian alamnya juga sangat kami nikmati.
So guys, itulah tempat alternatif yang bisa kalian kunjungi apabila traveling ke Jogjakarta, dijamin tempatnya sangat indah.
salam
Sebenarnya banyak pilihan apabila waktu kami longgar, sempat kepikir untuk pergi melihat sunrise di Punthuk Setumbu yang berlatar Candi Borobudur tapi akhirnya hanya Gua Pindul yang bisa kami datangi.
Sampai di lokasi sekitar jam 10 pagi, perjalanan dari Jogja ditempuh sekitar 1 sampai 1,5 jam. Jalan dari Jogja menuju lokasi cukup bagus, tidak terdapat lubang - lubang besar yang mengganggu. Karena hari itu adalah hari Jum'at maka kamipun menunggu sholat Jum'at dahulu sebelum tubing.
Banyak sekretariat atau operator yang ada di sana, mereka selalu berebut tamu yang datang dengan para lokal marketing standby di pinggir - pinggir jalan di sepanjang jalan menuju ke Gua Pindul. Retribusi masuk lokasi dikenakan 10k per orang. Cukup murah.
Di lokasi Gua Pindul ternyata ada beberapa pilihan tempat, selain gua pindul sendiri ada juga Gua Gelatik, Rafting Oyo dan Gua Baru, lokasi dari masing - masing tempat berdekatan. Disana juga banyak kami temui mobil - mobil offroad, berarti disana juga ada wisata untuk itu. Kemaren kami cuma mencoba paket Gua Pindul saja karena keterbatasan waktu, paket cave tubing disana kami dikenai 35k per orang. Mereka juga menawarkan paket lengkap dengan biaya 180k/orang.
Alam disana cukup indah dan baru buat saya, dimana kita bisa exploring gua yang dibawahnya dipenuhi dengan sumber air dengan menggunakan ban bekas yang sedikit dimodifikasi. Waktu tempuhnya sekitar 45 menit dari jarak antara start sampai finish yaitu 350 meter.
Satu yang kami sesalkan adalah kamar mandi harusnya menjadi fasilitas buat kami atau tamu yang datang tapi disana kami dikenakan tarif, meskipun murah hanya sekitar 3000 rupiah per orang. Di tempat wisata yang lain kalau kita bandingkan dengan tempat yang serupa, rafting misalnya, maka kamar mandi & toilet menjadi fasilitas para tamu yang datang. Kami tidak tahu apakah hanya sekretariat atau operator yang ini saja atau juga terjadi di sekretariat atau operator yang lain.
Secara keseluruhan pelayanan mereka cukup bagus, penjelasan mereka selama menjadi pemandu juga cukup lugas. Keaslian alamnya juga sangat kami nikmati.
So guys, itulah tempat alternatif yang bisa kalian kunjungi apabila traveling ke Jogjakarta, dijamin tempatnya sangat indah.
salam
Rabu, 13 Juli 2016
Three Lions oh Three Lions
Saya adalah salah satu fans timnas Inggris. Dari saya masih kecil sampai sekarang saya selalu mengidolakan timnas Inggris. Apabila ada tunamen besar seperti World Cup atau Euro Cup yang Inggris ikut berpartisipasi maka dipastikan saya akan menonton setiap laganya, kalau pertandingan tim lain saya boleh kelewatan tapi untuk yang satu itu tidak.
Euro 2016 baru saja berlalu, seperti turnamen - turnamen major sebelumnya, Inggris selalu gagal dan gagal lagi. Mereka tekahir kali juara turnamen major adalah di World Cup 1966 yang digelar di rumah sendiri. Setelah itu mereka tidak terdengar lagi kegarangannya. Pencapaian terbaiknya setelah itu adalah semifinalis World Cup 1990 di Italia dan Euro Cup 1996 di Inggris. Praktis hanya itu dimana saya sempat mempunyai ekspetasi tinggi untuk mereka bisa jadi juara sebelum kalah di semifinal.
Di Euro Perancis yang baru saja berlalu dimana mereka sempat di plot sebagai tim unggulan (meskipun ini jadi perdebatan) untuk menjadi kampiunnya. Hal itu dengan dasar penampilan mereka di babak kualifikasi yang sangat meyakinkan, mereka tidak pernah kalah dan juga di laga persahabatan mereka hanya kalah dari Beanda 1-2 selebihnya mereka raih hasil maksimal. Ditambah skuad yang dibawa oleh Roy Hudgson adalah skuad terbaik yang mereka miliki meskipun nama Jack Wilshere banyak yang tidak meyetujuinya, mereka lebih mendukung apabila Danny Drinkwater dibawa ke Prancis karena memang penampilannya sedang panas-panasnya bersama Leicester City.
Berikut adalah skuad Inggris di Euro 2016 yang baru saja berkakhir :
COACH
Roy Hodgson
GOAL KEEPERS
Fraser Forster, Southampton
Joe Hart, Man. City
Tom Heaton, Burnley
DEFENDERS
Ryan Bertrand, Southampton
Gary Cahill, Chelsea
Nathaniel Clyne, Liverpool
Danny Rose, Tottenham
Chris Smalling, Man. United
John Stones, Everton
Kyle Walker Tottenham
MIDFIELDERS
Dele Alli, Tottenham
Ross Barkley, Everton
Eric Dier, Tottenham
Jordan Henderson, Liverpool
Adam Lallana, Liverpool
James Milner, Liverpool
Raheem Sterling, Man. City
Jack Wilshere, Arsenal
FORWARDS
Harry Kane, Tottenham
Marcus Rashford, Man. United
Wayne Rooney, Man. United
Daniel Sturridge, Liverpool
Jamie Vardy, Leicester
Dilihat dari materi pemain yang di bawa ke Prancis tersebut sebenarnya kemampuan mereka bila dibandingkan dengan tim - tim debutan seperti Wales atau Islandia dan juga lainnya maka di atas kertas tentu semua sepakat kalau mereka masih diatasnya. Materi Inggris hanya kalah dengan favorite juara lainnya seperti Spanyol, Jerman atau Prancis.
Tapi dilihat dari penampilan atau performa mereka di atas lapangan tentu semua sepakat mereka masih di bawah Wales meskipun mereka menang melawannya. Bahkan menghadapi fans mereka (Islandia) sendiri mereka kalah 1 - 2. Performa mereka sepertinya habis dimaksimalkan pada saat kualifikasi dan uji coba sehingga pada saat turnamen sesungguhnya mereka seperti kehabisan semangat, konsentrasi atau bahkan mental.
Tampil mengecewakan lagi-lagi mereka tunjukkan saat laga sesungguhnya, tampil ala kadarnya tanpa semangat juang, tanpa koordinasi yang matang dan tanpa seorang leader yang mampu menjadi inspirasi di dalam maupun di luar lapangan (Ronaldo mampu melakukannya).
Berikut adalah catatan negatif The Three Lions :
Wayne Rooney diharapkan bisa menjadi jenderal sesungguhnya ternyata penampilannya biasa-biasa saja. Bahkan menurut saya seharusnya Dia mengikuti langkah Leonel Messi atau pengganti Roy Hodgson nantinya tidak perlu lagi memanggilnya.
Harry Kane yang garang Premier League tapi di Euro Cup 2016 penampilannya tidak menunjukkan Dia seorang penyerang yang mempunyai naluri "pembunuh". Tidak satu goal-pun Dia buat.
Jamie Vardy, banyak orang berharap kesuburannya di Leicester bisa berlanjut ketika memakai seragam Three Lions, meskipun berhasil mencetak satu gol tapi secara keseluruhan shoot on goal-nya sangat minim.
Raheem Sterling adalah salah satu pemain muda yang dibawa ke Prancis. Dengan kecepatannya diharapkan Dia bisa membuat pertahanan lawan kerepotan tapi kenyataan penampilannya sangat jauh dari ekspektasi fans Inggris, bahkan Dia sempat tidak masuk dalam starting eleven.
Daniel Sturridge sempat memberikan warna berbeda saat berhasil membalikkan keadaan saat Inggris melawan Wales. Sebagai fans Inggris saya berharap banyak Dia mendapat kesempatan main lebih banyak. Kesempatan itu Dia dapat tetapi lagi-lagi hasilnya malah tidak maksimal.
Marcus Rashford sebagai pemain termuda belum bisa menunjukkan penampilan maksimal karena memang kesempatan bermainnya masih minim.
Itulah review saya dari pemain-pemain yang diharapkan mampu menjebol gawang lawan.
Untuk urusan penjaga gawang, apabila dalam penampilan puncaknya Joe Hart layak disandingkan dengan Gianluigi Buffon, tapi dalam turnamen kemaren Joe Hart bisa dibilang masih 2 kelas dibawah Buffon. Dia tidak layak menjadi kiper nomer satu Inggris, responnya lambat baik dalam gerakan maupun dalam mengambil keputusan.
Disamping lemahnya sektor kiper, Inggris juga lemah di dua sentral back mereka, Smalling dan Cahill kurang dalam koordinasi. Butuh pemain bertahan yang punya karakter seperti John Terry. Kuat dan selalu semangat dalam duel-duel dengan lawannya. Mereka punya John Stones yang kata orang layak masuk klub terbaik dunia yaitu Real Madrid tapi sayang tidak sama sekali diturunkan.
Berikut adalah catatan positif The Three Lions :
Di barisan back four tidak semua tampil buruk, dua wing back mereka tampil cukup baik dalam bertahan maupun melakukan serangan dari sayap. Kyle Walker dan Danny Rose mampu mejalankan tugas dengan sangat baik.
Delle Alli, Erick Dier dan Adam Lallana adalah pemain - pemain lini tengah atau para gelandang yang mampu melakukan pengusaan bola dengan baik. Hanya merekalah diantara pemain yang lain yang bisa dibilang sebagai "nyawa" permainan timnas Inggris. Mengingat usia Delle Alli dan Erick Dier yang relatif masih muda maka masa depan timnas Inggris ada di tangan mereka.
Satu lagi hal positif dari timnas Inggris adalah skuad mereka saat ini rata-rata masih sangat muda, apabila kebersamaan bisa dijaga maka bukan hal yang mustahil mereka akan berkembang jadi tim yang solid di masa depan.
Secara keseluruhan mungkin catatannya adalah soal mental, Inggris sama sekali tidak mempunyai mental juara.
Semoga pengganti Roy Hudgson nantinya bisa membuat mental juara para pemain Inggris tumbuh dalam jiwanya. Berharap The Three Lions bisa meraih piala di major turnament di masa yang akan datang.
salam
Minggu, 10 Juli 2016
Cerita Mudik 2016
Seperti tahun - tahun sebelumnya saya sekeluarga selalu pulang kampung ke Blitar, disana memang sudah tidak ada Mbah Kakung dan Mbah Uti tapi disana masih ada Pakdhe, Budhe, Paklek dan Bulek baik dari keluarga Bapak maupun Ibu saya. Sebagai informasi Bapak dan Ibu saya telah meninggalkan kami sekitar 8 dan 10 tahun yang lalu jadi merekalah orang tua kami sekarang. Setiap kesana kami selalu tidur di rumahnya Bulek Santi. Bulek Santi adalah satu-satunya adik perempuan Ibu saya.
Setelah sholat Idul Fitri di lebaran hari pertama kami berkunjung ke tetangga kanan kiri kampung rumah kami, hal ini sudah menjadi budaya di kampung kami. Setelah selesai keliling kampung kami berangkat ke rumah Kakak saya yang pertama yaitu Soni yang tempatnya tidak jauh dari rumah kami. Disana kami bertemu juga dengan keluarga Kakak saya yang kedua yaitu Nita karena memang Soni sebagai yang tertua dari tiga bersaudara maka rumahnya selalu ketempatan untuk berkumpul.
Setelah kami berkumpul dengan keluarga dari pihak saya, kami lanjutkan ke rumah Nenek atau Mamanya Istri saya yang ada di Surabaya. Rumah Nenek pas momen lebaran seperti ini selalu ramai karena saudara - saudaranya selalu berkumpul disana. Kami pulang dari rumah Nenek sekitar jam 9 malam karena kami harus prepare untuk mudik esok harinya.
Hari kedua lebaran kami berangkat dari rumah ke Blitar sekitar jam 4 pagi, kami sholat Subuh di Masjid Cengho Pandaan. Dari empat orang cuma saya yang mandi lainnya belum mandi karena memang saat itu cuacanya cukup dingin karena semalam hujan bahkan saat kami berangkatpun cuacanya masih gerimis. Seperti biasanya Istri, Nay dan Ibra tidak bertahan lama untuk membuka mata, selepas sholat Subuh mereka langsung tidur lagi sampai Malang.
Enaknya berangkat pagi hari adalah jalanan masih sepi sehingga perjalanan kami sampai Blitar sangat lancar. Jam 8 pagi kami sudah sampai Blitar padahal itu sudah kepotong waktu buat Sholat dan sarapan. Cuma 4 jam kami sampai di Blitar, itu bisa dibilang cepat karena biasanya waktu tempuhnya adalah 5 jam itupun tanpa istirahat.
Di Blitar kami cuma stay semalam, sepanjang siang kami gunakan untuk berkunjung ke rumah orang - orang tua yang ada disana. Nay dan Ibra sangat senang kalau diajak ke Blitar, mereka asyik mainan sampai lupa makan dan mandi. Pakaian yang dipakai sampai kotor, wajah mereka sampai dekil karena keringat, senang melihat mereka bisa bermain di desa. Menu favorit saya di rumah Bulek Santi adalah lodeh super pedas dengan lauk bekicot yang dibawa sama Yudha. Emmmhhhhh itu menu spesial lebaran saya setiap tahun. Sayang saya tidak mengabadikan moment pas ada di Blitar termasuk menu favorit saya, hikss, tahun depan Insyaallah tidak terlewatkan.
Selesai dari Blitar kami lanjutkan perjalan ke Malang, disana kami sudah booking di Hotel Alimar. Beruntung kami dapat Hotel Alimar karena memang harga yang mereka tawarkan di high season seperti lebaran tahun ini terbilang cukup murah yaitu 600k /kamar/malam itu yang type deluxe. Sempat tanya ke front desk ternyata harga tersebut masih promo karena memang Hotel Alimar baru pertama menerima tamu di moment lebaran karena mereka baru buka di bulan November tahun 2015. Lebaran tahun depan saya yakin rate-nya pasti jauh lebih mahal dari sekarang. Hotelnya cukup nyaman dan bersih, sangat layak dijadikan pilihan untuk istirahat saat liburan ataupun kerja. Mungkin satu kritik membangun dari saya yaitu soal resto, resto dibuka untuk sarapan adalah jam 7 pagi, harusnya semua menu sudah ready sebelum jam 7 sehingga begitu tamu sudah turun untuk sarapan mereka sudah bisa menikmati, tetapi yang kami alami selama dua kali sarapan disana adalah selalu saja ada menu yang kurang saat kami masuk ke resto. Secara taste saya rasa cukup enak meskipun pilihannya terbatas.
Selama di Malang kami habiskan waktu untuk pergi ke Selecta, wisata alam yang ke arah Cangar dari Batu. Anak - anak sangat senang diajak renang disana meskipun bukan waterpark tapi Nay cukup menikmatinya, airnya sangat dingin. Tiket masuk ke Selecta cukup murah hanya 25k per orang ditambah 10k untuk parkir mobil. Setelah puas kami renang, anak - anak saya ajak ke Coban Rondo, disana kami main ke air terjun dan ke labirin. Nay sempat terpeleset saat kami main - main di kali karena memang batunya licin, celananya basah sampai si Nay mau nangis karena malu, hahahaha cucian si Nay.
Setelah cuz dari air terjun kami lanjutkan ke labirin, ternyata asyik juga main di labirin. Sepertinya mudah menemukan jalan keluar tapi setelah kami coba ternyata cukup susah ya, tapi akhirnya kamipun bisa keluar dari labirin dengan selamat, hehehe. Di Coban Rondo per orang dikenai tarif 15k ditambah 10k untuk parkir mobil. Setelah capek main - main kami balik ke hotel, dan ternyata capek saya bertambah karena jalan dari Coban Rondo ke Batu macet parah, titik macet ada di akses keluar masuk Songgoriti. Selepas dari kemacetan di Songgoriti kami dihadang lagi sama macet dari Batu ke arah Malang. Sesampainya di hotel, kamipun langsung mandi dan istirahat karena besok waktunya pulang ke rumah.
So itulah sedikit cerita soal mudik lebaran kemaren.
salam
Setelah sholat Idul Fitri di lebaran hari pertama kami berkunjung ke tetangga kanan kiri kampung rumah kami, hal ini sudah menjadi budaya di kampung kami. Setelah selesai keliling kampung kami berangkat ke rumah Kakak saya yang pertama yaitu Soni yang tempatnya tidak jauh dari rumah kami. Disana kami bertemu juga dengan keluarga Kakak saya yang kedua yaitu Nita karena memang Soni sebagai yang tertua dari tiga bersaudara maka rumahnya selalu ketempatan untuk berkumpul.
Setelah kami berkumpul dengan keluarga dari pihak saya, kami lanjutkan ke rumah Nenek atau Mamanya Istri saya yang ada di Surabaya. Rumah Nenek pas momen lebaran seperti ini selalu ramai karena saudara - saudaranya selalu berkumpul disana. Kami pulang dari rumah Nenek sekitar jam 9 malam karena kami harus prepare untuk mudik esok harinya.
Hari kedua lebaran kami berangkat dari rumah ke Blitar sekitar jam 4 pagi, kami sholat Subuh di Masjid Cengho Pandaan. Dari empat orang cuma saya yang mandi lainnya belum mandi karena memang saat itu cuacanya cukup dingin karena semalam hujan bahkan saat kami berangkatpun cuacanya masih gerimis. Seperti biasanya Istri, Nay dan Ibra tidak bertahan lama untuk membuka mata, selepas sholat Subuh mereka langsung tidur lagi sampai Malang.
Enaknya berangkat pagi hari adalah jalanan masih sepi sehingga perjalanan kami sampai Blitar sangat lancar. Jam 8 pagi kami sudah sampai Blitar padahal itu sudah kepotong waktu buat Sholat dan sarapan. Cuma 4 jam kami sampai di Blitar, itu bisa dibilang cepat karena biasanya waktu tempuhnya adalah 5 jam itupun tanpa istirahat.
Di Blitar kami cuma stay semalam, sepanjang siang kami gunakan untuk berkunjung ke rumah orang - orang tua yang ada disana. Nay dan Ibra sangat senang kalau diajak ke Blitar, mereka asyik mainan sampai lupa makan dan mandi. Pakaian yang dipakai sampai kotor, wajah mereka sampai dekil karena keringat, senang melihat mereka bisa bermain di desa. Menu favorit saya di rumah Bulek Santi adalah lodeh super pedas dengan lauk bekicot yang dibawa sama Yudha. Emmmhhhhh itu menu spesial lebaran saya setiap tahun. Sayang saya tidak mengabadikan moment pas ada di Blitar termasuk menu favorit saya, hikss, tahun depan Insyaallah tidak terlewatkan.
Selesai dari Blitar kami lanjutkan perjalan ke Malang, disana kami sudah booking di Hotel Alimar. Beruntung kami dapat Hotel Alimar karena memang harga yang mereka tawarkan di high season seperti lebaran tahun ini terbilang cukup murah yaitu 600k /kamar/malam itu yang type deluxe. Sempat tanya ke front desk ternyata harga tersebut masih promo karena memang Hotel Alimar baru pertama menerima tamu di moment lebaran karena mereka baru buka di bulan November tahun 2015. Lebaran tahun depan saya yakin rate-nya pasti jauh lebih mahal dari sekarang. Hotelnya cukup nyaman dan bersih, sangat layak dijadikan pilihan untuk istirahat saat liburan ataupun kerja. Mungkin satu kritik membangun dari saya yaitu soal resto, resto dibuka untuk sarapan adalah jam 7 pagi, harusnya semua menu sudah ready sebelum jam 7 sehingga begitu tamu sudah turun untuk sarapan mereka sudah bisa menikmati, tetapi yang kami alami selama dua kali sarapan disana adalah selalu saja ada menu yang kurang saat kami masuk ke resto. Secara taste saya rasa cukup enak meskipun pilihannya terbatas.
Selama di Malang kami habiskan waktu untuk pergi ke Selecta, wisata alam yang ke arah Cangar dari Batu. Anak - anak sangat senang diajak renang disana meskipun bukan waterpark tapi Nay cukup menikmatinya, airnya sangat dingin. Tiket masuk ke Selecta cukup murah hanya 25k per orang ditambah 10k untuk parkir mobil. Setelah puas kami renang, anak - anak saya ajak ke Coban Rondo, disana kami main ke air terjun dan ke labirin. Nay sempat terpeleset saat kami main - main di kali karena memang batunya licin, celananya basah sampai si Nay mau nangis karena malu, hahahaha cucian si Nay.
Setelah cuz dari air terjun kami lanjutkan ke labirin, ternyata asyik juga main di labirin. Sepertinya mudah menemukan jalan keluar tapi setelah kami coba ternyata cukup susah ya, tapi akhirnya kamipun bisa keluar dari labirin dengan selamat, hehehe. Di Coban Rondo per orang dikenai tarif 15k ditambah 10k untuk parkir mobil. Setelah capek main - main kami balik ke hotel, dan ternyata capek saya bertambah karena jalan dari Coban Rondo ke Batu macet parah, titik macet ada di akses keluar masuk Songgoriti. Selepas dari kemacetan di Songgoriti kami dihadang lagi sama macet dari Batu ke arah Malang. Sesampainya di hotel, kamipun langsung mandi dan istirahat karena besok waktunya pulang ke rumah.
So itulah sedikit cerita soal mudik lebaran kemaren.
salam
Langganan:
Postingan (Atom)