Saya yakin semua orang tua pasti senang melihat si buah hati tumbuh semakin besar hingga waktunya sekolah datang. Kali ini saya akan cerita sedikit soal hari pertama sekolah anak saya yang ke-dua. Saya dan Istri senang dan tidak percaya melihat Si Adik sudah berumur 3,5 tahun dan waktunya masuk ke playgroup. Tanpa terasa Dia sudah mulai memakai seragam sekolah saat pagi hari. Ada perasaan yang bercampur di hati Istri saya, selain senang ternyata juga ada perasaan "tidak ikhlas" kalau Si Adik sekolah, itu berarti Si Adik sudah besar dan akan tambah besar sehingga tidak ada lagi jadi "mainan" kami di rumah. Hehehehe ada - ada saja Cinta.
Sebelum hari pertama tiba Saya dan Istri sering ngobrol soal bagaimana nanti kalau Si Adik pas ada di sekolah. Bukan kenapa - kenapa tapi lebih kepada pertanyaan atau kekhawatiran seperti :
"Beranikah Dia ?"
"Nanti dikelas Dia ngapain ya ?"
"Nanti pasti minta pulang !"
"Nanti pasti Mamanya suruh nungguin di kelas !"
"Mending nungguin, kalau gak mau masuk kelas ?"
Itu semua pertanyaan setelah sampai di sekolah. Belum pas pagi hari pada saat bangun, bisa dipastikan akan susah, pasti akan didahului merengek sampai nangis, hehehe.
"Apakah semua orang tua berpikiran sama dengan kami ya ?"
Tapi akhirnya pertanyaan - pertanyaan tadi bisa kami jawab dengan mudah, "Ya udah nanti kita jalani aja." kataku.
Proses menuju hari pertama sekolah Si Adik terlihat antusias karena Dia dapat seragam baru, sepatu baru, kaos kaki baru dan tas baru tentunya. Saat baru beli semua asesoris sekolah tersebut Si Aidk tak henti - hentinya memakainya. Dia terlihat senang dan gembira seperti tak sabar menunggu hari masuk sekolah tiba.
Akhirnya hari pertama sekolah tiba, saat bangun pagi sekitar jam 5 Si Adik tidak rewel, saya langsung mandiin Dia. Dia sempat ikut saya ngantar Kakaknya sekolah, karena jam sekolahnya berbeda jadi masih bisa ke sekolah Kakanya dulu. Setelah ngantar Kakaknya, Mamanya sudah siapin baju seragam untuk hari itu dan Dia langsung digantiin pakai seragam. Berangkat sekolah Si Adik diantar sama Mamanya.
Dan hari pertama Si Adik sekolah telah tiba, hehehe. Seperti kekhawatiran kami dari awal, pertanyaan - pertanyaan Saya dan Istri diatas hampir semua terjadi. Jadi begitu mau masuk sekolah para Guru sudah menunggu di pintu depan dan murid yang datang salim satu per satu, tapi tidak buat Si Adik, Dia tidak mau salim kerena malas, hahaha. "Adek kenapa gak salim Bu Guru ?" tanya Mamanya. "Malas." jawab Si Adik dengan tampang datar.
Setelah itu giliran masuk kelas, Mamanya ditarik suruh nemenin dan di dalam kelas Dia masih diam seribu bahasa, beda banget sama di rumah. Sehari itu Si Adik terlihat seperti tertekan, Dia masih perlu waktu untuk adaptasi dengan lingkungan baru. Mamanya dengan sabar menemaninya. Waktunya berdoa Dia asyik mainan mobil - mobilan yang dibawanya dari rumah.
Alhamdullillah, ternyata hal diatas tidak berlangsung lama. Di hari ke-empat sekolah Si Adik sepertinya sudah sedikit bisa mandiri, Mamanya sudah tidak menemani Dia di dalam kelas. Saat masuk sekolah Dia sudah mau salim dengan Bu Guru. Saat barispun Dia sudah bisa sendiri tanpa disuruh sama Mamanya. Saat di kelaspun Si Adek sudah tidak minta ditungguin, Mamanya sudah bisa santai nunggu di taman sekolah. Meskipun sosialisasi dengan teman sekelasnya masih kurang tapi Si Adik sudah menunjukkan progress yang membuat Saya dan Istri bersyukur. Insyallah Si Adek tidak terlalu lama kembali menemukan keceriaannya seperti saat ada di rumah, aamiin.
Di sisi lain buat orang tua hari itu adalah merupakan pengalaman tersendiri, orang tua bisa melihat berbagai tingkah laku anak - anak yang lucu - lucu. Mulai dari nangis, nempel ke Mamanya, ada yang ketiduran di kelas, ada yang marah - marah, ada yang cuek mainan sendiri dan masih banyak lagi.
Memang mendampingi anak kita pergi ke sekolah di hari pertama adalah hal yang sangat penting. Seperti yang disampaikan Bapak Anis Baswedan, bahwa beliau mengajurkan para orang tua untuk mengantar anakanya di hari pertama sekolah. Hal ini penting karena akan menimbulkan atau menambah rasa percaya pada diri anak kita. "Sekolah itu seperti maraton, prosesnya panjang. Sekolah bukan soal nilai saja, yang penting bagaimana anak mencintai belajar." kata Anis Baswedan.
Bagi kita para orang tua selalu mendoakan agar anak - anak kita kelak menjadi orang sukses baik di dunia terlebih di akhirat, aamiin.
Buat Si Kakak dan Si Adik semoga menjadi anak yang soleh dan solehah ya sayang, bermanfaat di dunia dan akhirat. Aamiin.
salam