Label

Kamis, 17 Desember 2015

Wisata Alam Kalibiru Kulon Progo Yogja

Salah satu tujuan wisata di Yogja yang saat ini lagi ramai dikunjungi adalah Wisata Alam Kalibiru di Kulon Progo. Saya awalnya tahu tempat ini adalah dari detik.com, begitu tahu ada tempat yang cukup indah viewnya dan spot fotonya yang lain dari biasanya maka begitu ada kesempatan saya langsung ke sana.



Akhirnya Rabu kemaren kesempatan itu benar - benar datang dan tanpa pikir panjang saya pun pergi kesana. Bersama Pak Munif dan Pak Rudi saya jam 6 pagi cekout dari hotel, mumpung masih pagi pikiran saya waktu itu dan juga karena kami bertiga belum ada yang pernah kesana, jadi pasti nantinya banyak bertanya meskipun kami buka google map. Jarak antara hotel kami menginap dengan tempat tujuan sekitar 43 km dan ditempuh dalam waktu 1 h 10 m, itu info dari google map.

Perjalanan pun dimulai, ternyata jalan utama ke arah Kulon Progo sangat mulus dan lebar jadi awal perjalanan pun sangat nyaman, saat itu juga kondisi masih pagi jadi jalanan belum macet. Begitu masuk ke arah Kalibiru dari jalan utama jalanan sudah tidak semulus sebelumnya meskipun tidak juga bisa dibilang rusak. Jalanan mulai naik tajam, berkelok dan kecil, sehingga apabila bertemu dengan mobil dari arah sebaliknya maka akan sangat repot. Beruntung waktu itu cuma mobil kami yang melintas. Butuh keahlian dan keyakinan buat sopir yang ingin naik kesana. Pak Munif jadi driver waktu itu dan saya navigatornya, hehehe.




Akhirnya sampai juga kami di Kalibiru, warga setempat sangat ramah dan kami dituntun ke tempat parkir yang ada di depan rumah warga, karena memang Wisata Alam Kalibiru berada di perkampungan warga. Jarak antara tempat parkir mobil dengan spot yang kami ingingkan sekitar 200 m dengan kondisi jalan yang naik tajam. Saat kami sampai sana ternyata sudah ada satu mobil lain, penumpangnya ternyata juga sudah antri di spot 1 untuk foto.



Di Kalibiru ada 3 spot foto yang tersedia dengan latar yang sama. Parkir mobil dikenai 5000 rupiah, tiket masuk juga 5000 rupiah per orang, kemudian untuk naik ke spot per orangnya dikenai 15.000 rupiah, pengambilan foto dilakukan oleh petugas disana dan dikenakan 5000 per foto dengan minimal mengambil 3 foto. Kalau dirata - rata per orang total biaya yang dikeluarkan di Kalibiru sebesar 35.000 rupiah, hehehe sebuah wisata yang murah bukan, tapi tentu bukan murahan karena hasil foto yang didapat sangat bagus. Semakin siang semakin banyak orang yang datang dan kebanyakan mereka datang dari Jakarta. Info dari mas - mas penjaga disana spot 1 yang kami datangi rata - rata per hari dikunjungi sekitar 100 orang. Di sana juga banyak menyediakan penginapan - penginapan buat yang ingin stay.




Ternyata Yogja tidak hanya Parangtritis, Borobudur dan Prambanan, setelah beberapa waktu yang lalu saya ke Merapi sekarang bisa ke Kalibiru, sepertinya masih banyak lagi tempat eksotis lain di Yogja. Semoga selanjutnya kami bisa merasakan keindahan alam lainnya di Yogja.

salam



       

Sholat Ashar & Maghrib di Masjid Gedhe Yogja

Bisa menjalankan sholat di Masjid yang bersejarah tentu sangat bersyukur. Kemaren pas ke Yogja Alhamdullilah saya sempat mampir ke Masjid Gedhe Yogja untuk sholat Ashar tapi karena hujan deras turun akhirnya sambil menunggu reda saya sekalian sholat Maghrib.

Masjid yang berada di sisi barat alun - alun utara atau yang beralamat di Jl. Kauman Alun - alun Keraton Yogjakarta tersebut berdiri sekitar tahun 1773 masehi, arsitekturnya sangat kental budaya Jawa yaitu berbentuk tajug persegi tertutup dengan atap bertumpang tiga. Pagar yang mengitari Masjid berdimensi tinggi dan besar, pintu utamanya berada di sisi timur atau persis berhadapan dengan alun - alun utara. 

Tampak depan Masjid Gedhe Kauman Yogja

Lagi nungguin hujan reda di teras sebelah timur Masjid Gedhe

Saya kurang tahu apakah bangunan Masjid yang sekarang sudah banyak renovasi atau masih asli dari dahulu. Kalau teman - teman pernah melihat film "Sang Pencerah" dimana disana background utamanya adalah Masjid Kauman maka Masjid Gedhe inilah yang sekarang kita kenal. Salah satu cerita dalam film tersebut adalah soal dirubahnya arah kiblat oleh KH. Ahmad Dahlan, dari yang awal kemudian terjadi pergeseran kemiringan sekitar 20 derajat. Saat ini kita bisa menyaksikan hal itu pada saat sholat di sana, kondisi sekarang memang sudah tidak tegak lurus antara kita menghadap kiblat dengan Imaman.

Meskipun Masjid Gedhe berusia tua tapi perawatannya sangat terjaga, tidak saya temukan sisi bangunan yang rusak. Bersyukur saya bisa merasakan nikmatnya sholat di sana. Semoga saya bisa mejalankan sholat - sholat selanjutnya di masjid - masjid bersejarah lainnya.

salam      

Rabu, 16 Desember 2015

Hotel Dafam Fortuna Yogja

Dalam setahun ini sudah 3 kali saya menginap di Hotel Dafam Fortuna Seturan Yogjakarta, sebelumnya bernama Hotel Fotune Fest. Kenapa memilih disana karena memang Hotel tersebut cukup nyaman untuk disinggahi, fasilitasnya lumayan lengkap, harga rate-nya masih masuk di saku saya. Ruang lobby-nya cukup lebar sehingga kalau kita ada tamu bisa leluasa memilih tempatnya. Pool-nya unik karena ada salah satu sisinya yang trasparan alias dari kaca sehingga banyak orang menjadikannya spot foto.





Karyawannya ramah, kamar hotelnya tidak sempit, kebersihannya terjaga. Untuk pilihan menu makanan memang saya tidak tahu karena setiap kali cek-in disana selalu minus breakfast. Kenapa selali minus breakfast karena daerah di sekitar Hotel yaitu di Jl. Seturan banyak ditemui warung - warung makan, warkop juga banyak ditemui jadi sayang rasanya kalo cek-n include breakfast. Rate-nya selisih hampir 100 ribu rupiah antara include atau exclude breakfast. Minimarket pun letaknya ada di sekitar Hotel jadi kalau perlu sesuatu tidak jauh mencarinya.



Disamping Hotel ada warung kopi yang buka 24 jam, warungnya sangat bersih dan enak buat nongkrong. Setiap pagi sekitar jam 5 saya selalu turun untuk minum milo panas dan makan gorengan yang di ada. Malam haripun kadang saya juga ngopi disana.




Pas sarapan biasanya saya ke warung soto yang tempatnya sekitar 100 m dari Hotel. Kalau makan malam pilihannya tambah banyak karena warung kaki lima kebanyakan buka pada saat malam.

Untuk menuju ke tengah Kota Yogja juga tidak terlalu jauh, bisa lewat Ring Road atau langsung lewat jalan tengah Kota.

Itulah sedikit referensi soal Hotel Dafam Fortuna di Yogja, mungkin ada tempat lain lebih bagus silahkan di-share.

salam

 

Warung Pak Tomie Nganjuk

Sudah 2 kali ini saya mampir ke warung Pak Tomie di Nganjuk, warung spesialis mie goreng dan mie godhok tersebut sangat ramai, tempatnya berada persis di sisi selatan bundaran Jl. A. Yani Nganjuk. Setiap hari warung tersebut selalu ramai dikunjungi penikmat makanan. Makanan yang paling banyak dicari oleh orang adalah mie godhok.

Dengan kompor tradisional alias kompor arang hasil masakannya sangat khas rasanya. 2 kali saya mampir ke sana 2 kali pula saya memilih menu mie godhok, selain karena itu menu unggulan juga karena kebetulan waktu itu malam hari dan gerimis jadi perlu makanan yang berkuah dan panas. Porsinya tidak terlalu banyak memang tapi pas buat ukuran perutku. Bumbunya sangat pas di lidah karena mereka memasaknya per porsi tidak beberapa porsi jadi satu seperti yang lazim kita jumpai di tempat lain. Harga yang ditawarkan juga tidak mahal, Rp. 15.000 per porsi.

Di Surabaya sepertinya saya belum menemukan mie godhok semantap seperti di warung Pak Tomie, so teman - teman yang kebetulan lewat Nganjuk dari atau mau ke Ngawi silahkan mampir, dijamin akan pingin kembali.

Mie godhok, andalan warung Pak Tomie
Tampak depan warung Pak Tomie

Penyajian cabe yang menarik
  

Selasa, 08 Desember 2015

Berkunjung ke Perusahaan Perkebunan di Blitar

Baru sekali ini saya berkunjung ke sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang perkebunan. Awal ceritanya ada seorang teman yang saya dimintai tolong oleh temannya yang bekerja di perusahaan perkebunan untuk mencari excavator untuk pembukaan lahan baru di daerah Blitar. Teman saya tersebut memberi tahu saya soal excavator tersebut dan singkat cerita kami putuskan untuk pergi ke lokasi pembukaan lahan baru tersebut.

Nama perusahaan tersebut adalah PT. Nusantara Segar Abadi, bekal kami mencari lahan tersebut cuma alamat yaitu di Desa Ngaringan Kecamatan Gandusari, signal HP pun susah jadi kami sering naik turun mobil untuk tanya alamat tersebut. Begitu mendekati basecamp perusahaan tersebut kami sempat ragu-ragu apakah benar jalan yang sudah kami lewati ini. Karena memang jalan yang kami lewati sudah tidak beraspal alias makadam atau bahkan jalan tanah. Beruntung pas kami berhenti di ujung aspal tersebut no hp temannya teman saya bisa dihungbungi dan dia memberi kepastian bahwa jalan makadam tersebut adalah jalan yang benar dan mobil bisa masuk ke sana.

Sempat kami berpikir untuk naik menggunakan satu mobil, karena kami waktu itu berlima tapi menggunakan dua mobil, tapi akhirnya diputuskan untuk tetap naik menggunakan dua mobil. Jalan dengan hati-hati, kami melewati hutan yang masih alami. Di depan kami melewati jalan yang permukaannya tertutup sungai, waktu itu Pak Ali turun dari mobil dengan melepas sepatu untuk menyebrang dulu melewati sungai tersebut untuk memastikan kedalamannya dan ternyata sungainya aman untuk dilewati mobil.

Terlihat mobil Pak Ali melewati jalan yang dilewati sungai

Sungai yang menutupi jalan akses ke basecamp


Setelah kira-kira 2 km dari jalan beraspal di bawah kami sampai juga di basecamp. Bangunan lawas jaman Belanda ternyata yang dijadikan kantor sementara atau basecamp oleh PT. Nusantara Segar Abadi, sebelumnya kantor tersebut ditempati oleh PT. Jurang Banteng. Disana kami bertemu dengan Manager Operasional yaitu Pak Wawan yang orang Lampung. Kami dipersilahkan masuk ke basecamp atau kantor sementara yang kelihatannya sudah lama tidak ditempati. Info dari Pak Wawan mereka  bersepuluh tinggal disana baru 3 minggu yang lalu. Kami banyak berbicara soal rencana pembukaan lahan baru disana. Total ada 300 hektar lahan yang akan ditempati Pak Wawan dan kawan-kawan. Untuk tahap awal kami dipersilahkan untuk membuat SPH soal sewa excavator per jam include bbm untuk melebarkan jalan existing dari 3 m menjadi 12 meter , operator dan mob-demob sepanjang 10 km. Tahap selanjutnya adalah mereka juga membutuhkan supply pipa paralon dan pupuk dari kotoran sapi yang belum diolah. Untuk yang terakhir, kebutuhan mereka tersebut bisa dibilang rutin setiap bulan selama masa tanam.

Pintu gerbang PT. Nusantara Segar Abadi


Tampak samping basecamp

Office & basecamp Pak Wawan dan timnya 

Terlihat jalan exsisting yang akan dilakukan pelebaran

salah satu view di sana 

Setelah hampir 2 jam kami bertamu ke sana akhirnya kami pun pulang dengan membawa PR untuk membuat SPH soal 3 pekerjaan tersebut diatas. Khusus untuk perkebunan ini adalah sebuah bidang yang benar-benar baru buat saya dan juga buat Dio Pratama. Tapi kami semangat untuk bisa supply atau support pekerjaan tersebut. Semoga kami bisa. Aamiin

Dari kiri : Pak Iwan, Pak Wawan (Manager Operasional) & saya

Terlepas dari soal pekerjaan tersebut diatas, saya juga baru ngeh bahwa menanam pisang dan buah- buahan yang lain bisa menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang besar dan tentunya bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Hal ini saya liat dari besarnya nilai investasi yang mereka keluarkan untuk membuka lahan baru. Luar biasa.

Selain itu saya juga melihat keindahan alami lokasi disana, Tumbuhan dan pohon-pohon masih sangat lebat disekitarnya, air sungai yang masih bening warnanya dan segar. Suara binatang-binatang hutan juga masih jelas terdengar, suasana yang sangat cocok untuk me-refresh tenaga dan otak kita.

Itulah sedikit cerita pergi ke Perusahaan Perkebunan yang ada di Blitar.

salam
  

Senin, 07 Desember 2015

Soto Babat "Lumayan" di Blitar

Blitar Kota adalah salah satu tempat yang jarang saya datangi. Meskipun saya kelahiran Blitar dan tiap tahun mudik ke Blitar tapi pergi ke Kotanya Blitar adalah sesuatu yang jarang saya lakukan, hal ini karena tempat lahir saya adalah di Blitar bagian selatan yang dekat dengan pantai selatan dan jauh dari Kota Blitar.

Hari ini kebetulan saya ada acara ke Blitar tapi karena jarang ke sana jadinya pas cari makan saya dan teman- teman kebingungan, mau makan apa yang enak di Blitar.

Awalnya saya dan teman- teman pingin makan chinese food karena lagi pingin makan itu, tapi setelah keliling putar-putar Kota saya tidak menemukannya. Sudah bertanya sama tukang parkir atau orang yang ditemui di pinggir jalan tapi tetap saja tidak ketemu. Apa memang tidak ada atau saya dan teman-teman yang tidak bisa menemukannya.

Akhirnya Pak Iwan melihat ada sebuah warung Soto Daging dan Babat di Jl. Mawar dan akhirnya saya dan teman-teman memilih warung itu. Pas didepan warung ternyata tempatnya bersih dan rapi, saat itu pengunjungnya tidak banyak. Saya dan teman- teman waktu itu berjumlah 5 orang. Pak Iwan memilih menu Soto Daging, saya dan yang lainnya pilih Soto Babat. Saat menu pesanan kami datang dari aromanya sudah tercium sedapnya Soto Babat pesanan kami. Begitu Soto Babat sudah di depan saya, langsung saya tambahin kecap dan sambal tidak lupa krupuk rambak. Setelah saya aduk, sendokan pertama pun langsung masuk ke mulut dan hmmmm rasanya ternyata benar- benar enak seperti aroma saat pertama tercium. Rasa kuahnya pas, tapi sayang porsi nasi dan babatnya sedikit jadi buat teman-teman yang kapasitas perutnya besar maka dua porsi sepertinya baru pas di perut, hehehe.

Tampak depan 

Terlihat kebersihan dan kerapihan warung tersebut

Penampakan Soto Babat yang rasanya maknyus tapi sayang porsinya sedikit


So buat teman-teman yang mampir ke Blitar Kota silahkan dicoba Soto Daging dan Babat "Lumayan" di Jl. Mawar. Tempatnya bersih dan Sotonya maknyus. Oh ya satu lagi kekurangannya yaitu tidak tersedia tissue disana, jadi teman-teman yang nanti makan keringatan karena kepedasan siap-siap bawa tissue sendiri, hanya tersedia lap serbet disana, hahaha.

salam