Gus Mus (gambar dicopy dari www.duajurai.com) |
KH. Ahmad Mustofa Bisri atau biasa dipanggil Gus Mus
adalah seorang Kiai yang sangat mumpuni dalam berpuisi tapi Beliau selalu
merendah dan merasa selalu dibawah sastrawan – sastrawan lainya. Beliau sangat
mahir dalam merangkai kata – kata menjadi sebuah puisi yang sangat bermakna.
Puisi Beliau ditujukan untuk kehidupan bermasyarakat kita, kadang tentang
politik, religi, sosial, ekonomi dan lain – lain. Akan sangat membutuhkan waktu
atau media yang besar apabila kita ingin mengupas satu – satu karya Tokoh yang
baru saja mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari
Presiden Joko Widodo tanggal 13 Agustus 2015 kemaren.
Semalam saya mendapat kiriman dari teman melalui
whatsapp, isinya adalah puisi Gus Mus (saya tidak tahu judulnya apa). Sebagai
salah satu sosok yang saya idolakan maka setelah saya baca kiriman teman tersebut
saya langsung ingin memasukkan puisi tersebut ke blog.
Berikut adalah kiriman dari teman saya :
Puisi KH Mustofa Bisri ( Gus Mus )
Aku pergi Tahlil…kau bilang amalan jahil…
Aku baca Shalawat Burdah…kau bilang itu Bid’ah…
Lalu aku harus bagaimana…???
Aku Bertawassul dengan baik…kau bilang aku Musyrik…
Aku ikut Majelis Dzikir…kau bilang aku Kafir…
Lalu aku harus bagaimana…???
Aku Shalat pakai Lafadz Niat…kau bilang aku Sesat…
Aku mengadakan Maulid…kau bilang tak ada Dalil yang Valid…
Lalu aku harus bagaimana…???
Aku Gemar Berziarah…kau bilang aku Alap-Alap Berkah…
Aku mengadakan Selamatan…kau bilang aku Pemuja Setan…
Lalu aku harus bagaimana…???
Aku pergi Yasinan…kau bilang itu tak Membawa Kebaikan…
Aku ikut Tasawuf Sufi…malah kau suruh aku Menjauhi…
Ya Sudahlah….aku ikut kalian..
Kan kupakai Celana Cingkrang….agar kau senang…
Kan kupanjangkan Jenggot…agar dikira berbobot…
Kan kuhitamkan Jidat…agar dikira Ahli Ijtihad…
Aku kan sering Menghujat…biar dikira Hebat…
Aku kan sering Mencela…biar dikira Mulia….
Ya Sudahlah….Aku pasrah pada Tuhan… Yang kusembah..
Lalu kau nyembah Tuhan yg mana...?
Itulah puisi dari Beliau yang saya dapatkan dari kiriman
teman. Semoga akan keluar karya – karya lainnya dari Beliau sang Kiai atau sang
budayawan.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar