Assalamuallaikum,
Dari
Hongkong perjalanan saya berlanjut ke Dubai, di Al Maktoum International Dubai
Airport pesawat yang saya tumpangi hanya transit untuk mengisi avtur saja, jadi
saya dan rombongan tidak turun dari pesawat so hiks hiks hiks. Saya hanya bisa
melihat kota Dubai dari atas pesawat saja, meskipun begitu saya sempat
mengambil foto kota Dubai. Jika dibandingakan dengan Hongkong dilihat dari
banyaknya gedung – gedung pencakar langit mungkin masih banyak di Hongkong tapi
view kotanya tidak kalah indah dengan Hongkong. Jika di Hongkong kita bisa
lihat gedung pencakar langit dikombinasikan dengan pantai, pepohonan yang
rindang dan juga perbukitan di sekelilingnya maka di Dubai kita bisa temui
gedung pencakar langit dengan kombinasi pantai dan padang pasir, dua kombinasi
yang berbeda. Dubai terkenal dengan gedung tertinggi di dunia saat ini yaitu
Burj Kholifa, sayang saya tidak bisa mengabadikannya karena terhalang awan.
Insyaallah nanti akan ke sana lagi tentunya tidak hanya mengisi avtur, aamiin.
|
Dubai, tampak Burj Khalifa dari kejauhan |
|
Dubai tampak dari udara |
Setelah
sekitar 1 jam sampai 1,5 jam kita parkir di Dubai, perjalanan dilanjutkan ke
Jeddah. King Abdul Aziz International Airport nama bandara internasional di
Jeddah, nama diambil dari nama Raja Arab Saudi yang pertama. Setiba di Jeddah
saya dan rombongan langsung merasakan suhu yang panas, meskipun panas tapi keringat
tidak keluar dari tubuh saya alias tidak gerah, karena memang panas di Saudi adalah
panas kering berbeda dengan panas di Surabaya yang lembab. Tidak lama saya di
Jeddah perjalanan langsung dilanjutkan ke Madinah. Dengan menggunakan bus yang
disediakan travel, perjalanan Jeddah – Madinah ditempuh dengan waktu sekitar ±
6 jam padahal jaraknya ± 450 km. Sepanjang perjalanan view yang banyak kita
lihat adalah padang pasir dengan batu – batuan.
|
View selama perjalanan Jeddah - Madinah |
Malam hari
sekitar jam 23.00 waktu setempat saya dan rombongan diajak sama ustad untuk
ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Makam Nabi Muhammad SAW adalah tempat paling
ramai di komplek Masjid Nabawi, makam Beliau ada di dalam bagian depan Masjid
Nabawi dekat dengan tempat Imam Sholat. “Hati – hati kalau ke Makam Rosul
karena tempat tersebut adalah tempat paling ramai di Masjid Nabawi ini,
makamnya ada di dalam masjid bagian depan dekat dengan Imaman” kata ustad.
Saat
sampai pintu Masjid bagian depan sudah terasa ramainya, banyak peziarah dari
berbagai negara tentunya yang paling banyak dari Indonesia. Saling desakan
begitu masuk pintu tersebut, hal itu terjadi setiap hari. Begitu di depan Makam
Nabi Muhammad saya dan rombongan berhenti untuk ber sholawat, begitu juga dengan
peziarah yang lain. Banyak polisi masjid yang berjaga di depan Makam, mereka
bertugas untuk menertibkan peziarah biar jalan di depan Makam lancar. Hal itu dilakukan
karena di depan Makam Nabi Muhammad juga dibuat sebagian orang untuk sholat.
Setelah ziarah saya balik ke kamar Hotel untuk istirahat malam karena besok
setelah sholat subuh saya dan rombongan diajak ke Roudhah.
|
Tampak di depan makam Rosulallah |
|
Mimbar Rosulallah |
|
Tampak dari dekat mimbar Rosulallah |
|
Suasana di Roudhoh |
Roudhoh
adalah suatu tempat di Masjid Nabawi yang letaknya di antara mimbar dan rumah
Rasulallah SAW. Banyak hadist yang mengatakan bahwa Roudhoh adalah salah satu
tempat yang paling mustajab untuk berdoa. "Antara rumahku dan mimbarku adalah di antara taman surga." (HR. Bukhari no. 1196 dan Muslim no. 1391), dari Yazid bin Abi 'Ubaid, ia berkata, "Aku datang bersama Slamah bin Al Akwa, lalu aku shalat di Roudhoh Syarif. Aku berkata : Wahai Abu Muslim, mengapa engkau sengaja shalat di Roudhoh. Ia lantas menjawab, Aku pernah melihat nabi shallaahu'alaihi wa sallam bersengaja shalat di Roudhoh" (HR. Bukhari no. 502 dan Muslim no. 509). Rutinitas saya dan rombongan di Madinah 3
hari adalah sholat di Masjid Nabawi dan ziarah ke makam Rasulallah SAW termasuk
ke Roudhoh. Sesekali kami juga ziarah ke makam sahabat Rasul dan juga
mengunjungi pabrik pencetak Al-Quran terbesar di dunia, saat kesana saya dan
rombongan diberi masing – masing satu Al-Quran dari pabrik tersebut.
Sungguh pengalaman
religi yang pasti akan dirindukan. Semoga bisa kesana lagi dengan mengajak
keluargaku tercinta, aamiin.
Wassalamuallaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar